PENERAPAN
DENGAN METODE PEMBELAJARAN SILENT WAY
Diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah “Bahasa Bantu” yang dibimbing oleh Bapak Hamdani., M.Pd.
Disusun
oleh:
Tari Suko Lestari
4103 2121 1010 48
B-5
PROGRAM STUDI BAHASA
DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG
2012
1.
Penjelasan Tentang
Metode Silent Way
Silent
way adalah metode pengajaran bahasa yang dikembangkan oleh Caleb Gattegno
(1972). Gattegno bersama Georges Cuisenaire menulis Number in color yang dikenal dengan potongan-potongan kayu
berwarna-warni atau batang (rods)
yang digunakan sebagai alat peraga. Rangkaian kata-kata yang berseri dan
berwarna merupakan suatu pendekatan terhadap pengajaran membaca awal dimana
suara dilambangkan dengan kode tertentu seperti yang telah di ungkapkan oleh Cuisenaire. Dapat kita simpulkan bahwasebaiknya
guru harus banyak diam di kelas dan memberi banyak kesempatan /motivasi kepada
siswa untuk mengemukakan pendapatnya (berbicara) proses pembelajaran ini
sebaiknya dilaksanakan sendiri oleh siswa di kelas.
Tujuan
umum metode guru diam ialah untuk melengkapi para pelajar dengan keterampilan
berbahasa target secara lisan, pengucapan yang benar dan memperkuat kepekaan
menyimak. Tujuan khusus ialah untuk menyediakan siswa yang berpengetahuan
praktis tentang dasar-dasar tata bahasa, agar terbentuk siswa yang belajar
secara mandiri.
2. Penerapan Model
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Negeri
1 Bandung
Mata
pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : X
Semester : 1
Tahun
pelajaran :
2012/2013
Alokasi
waktu : 2x45 menit
A. Standar Kompetensi
Berbicara :
2.
Mengungkapkan pemikiran, perasaan, dan informasi
melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, bercerita.
B. Kompetensi Dasar
2.2 Mendiskusikan
masalah (yang ditemukan dari berbagai berita, artikel, atau buku).
C. Materi Pembelajaran
Menanggapi masalah diambil dari
sebuah beritra, artikel, dan buku disebuah diskusi merupakan hal yang menarik.
Selain melatih kekritisa, peserta didik juga akan dapat mendapatkan tambahan
wawasan, baik dari isi berita, artikel dan buku, maupun berbagai tanggapan yang
disampaikan oleh teman diskusi. Dalam menanggapi artikel ada beberapa
tanggapan, diantaranya :
1.
Tanggapan harus sesuai dengan masalah.
2.
Tanggapan sebaiknya disertai dengan alasan yang
logis.
3.
Tanggapan disampaikan dengan bahasa yang runtut dan
mudah dipahami.
4.
Tanggapan disampaikan dengan bahasa yang santun.
D. Indikator
·
Peserta didik dapat menanggapi isi ringkasan berita,
artikel dan buku.
·
Peserta didk menyampaikan secara lisan sikap setuju
atau tidak setuju dari apa yang tidak dibaca.
·
Peserta dapat mengajukan saran pengajuan masalah.
E. Tujuan Pembelajaran
·
Agar peserta didik dapat mendiskusikan masalah dari
materi yang telah diberikan oleh guru.
·
Dapat mengungkapkan hasil diskusi.
·
Dapat menyimpulkan materi dari permasalahn yang
dibaca.
F. Metode Pembelajaran
·
Diskusi
·
Ceramah
G. Strategi Pembelajaran
Tatap
muka
|
Terstruktur
|
Mandiri
|
·
Menjelaskan isi masalah dalam buku yang dipelajari
|
·
Mengungkapkan isi pikiran dalam kegiatan
berdiskusi
|
·
Peserta didik dapat menyelesaikan masalah dari isi
materi
|
·
Langkah-Langkah
Kegiatan Pembelajaran
No
|
Kegiatan
Belajar
|
Alokasi
Waktu
|
Nilai
Budaya dan Karakter Bangsa
|
1.
|
Kegiatan Awal :
a.
Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam
b.
Guru bersama-sama peserta didik membaca do’a
c.
Guru mengabsen peserta didik, mengondisikan kelas
d.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
|
10 menit
|
Bersahabat/
Komunikatif
Religius
Komunikatif
Komunikarif
|
2.
|
Eksplorasi
Dalam
kegiatan eksplorasi :
1)
Secara bergiliran peserta didik mencari artikel,
berita dan buku
2)
Membaca berita, artikel dan buku
3)
Mengidentifikasi masalah dalam berita, artikel dan
buku
a. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
4)
Mendiskusikan masalah
5)
Melaporkan hasil diskusi
b.
Konfirmasi
Dalam
kegiatan konfirmasi, siswa :
6) Menyimpulkan tentang hal-hal
yang belum diketahui
7) menjelaskantentang hal-hal
yang belum diketahui
|
20 menit
30 menit
15 menit
|
Tanggung jawab
Kreatif
Kreatif
Bersahabat/
Komunikatif
Komunikatif
Rasa ingin tahu
Tanggung jawab
|
3.
|
Kegiatan akhir :
a.
Refleksi
b.
Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini
|
15 menit
|
Bersahabat/
Komunikarif
Kominikatif
|
H. Alokasi Waktu
2x45 menit
I. Sumber Belajar/alat/media/bahan
1.
Sumber belajar
·
Tim Edukatif. (2006). Kompeten berbahasa Indonesia untuk SMA kelas X.
JakartaL: Erlangga.
Hal. 41-42
2.
Alat/media
·
Berita
·
Artikel
·
Buku
J. Penilaian/Nilai
·
Tugas individu
·
Tugas kelompok
·
ulangan
Mengetahui
:
Kepala
sekolah SMA N 1 Bandung Guru
MP.
Hamdani.,
M.Pd. Tari
Suko Lestari
NIP………………… NIM
41032121101048
A. Orientasi Model
Metode
silent way sesuai dipergunalan untuk SK dan KD diatass karena menunjang pencapaian
indicator. 1). Peserta didik dapat menaggapi isi ringkasan berita, artikel dan
buku karena dalam proses pembelajaran peserta didik diharuskan ber[eran aktif.
2). Siswa dapat menyampaikan secara lisan sikap setuju atau tidak setuju dari
apa yang tidsk dibaca, dalam indikator tersebut peserta didik menanggapi
kembali materi. 3). Siswa dapat mengajukan saran atau pertanyaan kepada guru.
Selain
itu dalam langkah-langkah kegiatan pembelajaran metode ini sangat membantu
dimana peserta didik yang berperan aktif dalam pembelajaran mencari masalah
dalam sebuah artikel, buku dan berita.
B. Model Pembelajaran
1. Sintaksis
·
Guru menyajikan materi baru yang mudah dipahami,
penyajian ini hanya satu kali saja. Dengan demikian guru memaksa para pelajar
untuk mendiskusikan materi yang telah diberikan baik secara mandiri atau
berkelompok.
·
Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok
agar mempermudah dalam proses berdiskusi.
·
Sesudah pelajar selesai berdiskusi dalam bahasa
target, guru memberi kesempatan kepada peserta didik/kelompok untuk menjelaskan
hasil diskusi meraka.
·
Sebagai penutup, guru menjelaskan kembali meteri
tentang hal-hal yang belum diketahui dan menyimpulkan hasil pembelajaran hari
ini.
2. Sistem Sosial
Dalam metode silent way, biasanya
dilakukan perorang atau berkelompok dan proses belajar mengajarnya dapat
dilaksanakan didalam kelas atau diluar kelas. Proses belajar mengajar kelas harus dalam keadaan tenang, nyaman agar
siswa dapat berkonsentrasi terhadap apa yang sedang dipelajarinya. Metode
silent way ini memberi banyak kesempatan terhadap peserta didik untuk berperan
aktif, agar tercipta peserta didik yang berpotensi.
3. Prinsip Reaksi
Peserta didk berperan aktif dalam
metode ini karena peserta didik diwajibkan berbicara agar melatih kemampuan dan
pengetahuan. Guru memberi materi dan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengungkapkan pendapat baik hasil pemikiran sendri/kelompok.
4. Sistem
Penunjang
Penerapan metode pembelajaran silent way, sarana
sebagai alat penunjang agar tercipta proses pembelajaran yang kondusif
dibutuhkan beberapa media diantaranya artikel, buku, berita, majalah, media
elektronik (laptop). Sebaiknya guru lebih banyak memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk berbicara, Metode silent way mendukung peserta didik
berperan aktif dalam mengungkapkan pendapat, perasaan dan lain sebagainya.
Tahap dasar guru memberi materi yang kemudian peserta didik diwajibkan memahami
lalu mendiskusikan agar peserta didik banyak berbicara. Hasil diskusi peserta
didik yang kemudian dilanjutkan guru dalam menjelaskan isi materi agar apa yang
tidak di mengerti peserta didik dapat dipahami.
C. Dampak Instrumental (Guru dan Peserta Didik)
·
Kekuatan
1.
Tugas-tugas dan aktivitas-aktivitas metode ini
berfungsi untuk mendorong serta membentuk respon peserta didik sehingga kelas
pasif.
2.
Respon peserta didik dipancing tanpa intruksi lisan
dari guru dan tanpa pemberian contoh kalimat yang berulang kali. oleh karena
model diberikan satu kali, peserta didik yang tidak menyimak “model”
seterusnya.
3.
Para peserta didik didorong untuk membuat ujaran-ujaran
baru dengan cara menggabungkan ujaran-ujaran yang telah dipelajari dengan yang
baru dipelajari.
4.
Karena tidak ada pembetulan-pembetulan dan
penjelasan diberikan apabila kesalahan-kesalahan dibuat oleh peserta didik, dan
tidak ada keterangan-keterangan, maka peserta didik didorong untuk membuat
analogi-analogi sendiri dengan cara mengadakan esimpilan dan rumusan
aturan-aturan.
·
Kelemahan
1.
Dalam praktiknya, metode ini banyak aspek mirip
dengan metode audiolingual, dengan focus dan kaut dalam pengulangan
ujaran-ujaran atau kalimat-kalimat yang tanpa kesalahan.
2.
Guru memupuk otonomi peserta didik dengan memberi
pilihan-pilihan dalam situasi-situasi yang disajikan. Tetapi, dalam
kenyataannya gurulah yang menguasai materi dan jalan pengajarannya dalam kelas.
Dengan kata lain, kelas masih berpusat atau berakibat pada guru.
3.
Kebanyakan dari contoh-contoh yang diperuntukan bagi
peserta didik bahasa asing tingkat permulaan. Meskupin Gattegno sendiri
menyatakan bahwa metode ini dapat digunakan untuk mendengarkan membaca dan
mengarang.
DAFTAR PUSTAKA
Facrurozi Aziz dan Mahyuddin.
(2010). Pembelajaran Bahasa Asing
Metodologi Tradisional dan Kontemporer. Bania Publishing
Richards, Jack C. and Theodore S.
Rodgers, 1999. Approach and Methods in Language Teaching. United State America
Serikat. Cambride University Press.
Izzan ahmad, 2009, metodologi
pembelajaran bahasa arab, bandung ; humaniora.
Diakses pada tanggal 14 november
2012 dari http://carni-goodluck.b;ogspot.com/2011/10/silent-way-method.html